Pengertian dan Jenis Penyakit Menular Seksual (PMS)

Bookmark and Share
Pengertian dan Jenis Penyakit Menular Seksual (PMS) - PMS adalah suatu infeksi atau penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual. PMS juga diartikan sebagai panyakit kelamin, atau infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual. PMS menyerang sekitar alat kelamin tetapi gejalanya dapat muncul dan menyerang mata, mulut, saluran pencernaan, hati, otak, dan organ tubuh lainnya. Kebanyakan PMS dapat membahayakan organ-organ reproduksi. Pada wanita, PMS menghancurkan dinding vagina atau leher rahim, biasanya tanpa tanda-tanda infeksi. Pada pria, yang lebih dulu terinfeksi adalah saluran air kencingnya. Jika PMS tidak diobati dapat menyebabkan keluarnya cairan yang tidak normal dari penis dan berakibat sakit pada waktu buang air kecil. PMS yang tidak diobati dapat mempengaruhi organ-organ reproduksi bagian dalam dan menyebabkan kemandulan baik pada pria atau wanita.

Berikut akan dibahas satu persatu jenis-jenis PMS.

a. Gonorhoe (Kencing Nanah)

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoea. Bakteri tersebut dapat menyerang pria maupun wanita. Gejala seseorang yang terkena penyakit ini di antaranya akan terasa sakit sewaktu kencing karena dari saluran kencing keluar cairan kental berupa nanah. Infeksi kronis penyakit ini dapat menyebabkan kemandulan baik pada pria maupun wanita. Penyakit ini dapat diturunkan kepada bayi yang dilahirkan dari orang tua yang mengidap gonorhoe. Bayi yang terinfeksi gonorhoe matanya tampak merah dan bengkak. Dalam waktu 1–5 hari setelah kelahiran, mata tersebut dapat mengeluarkan cairan yang kental sehingga bisa menyebabkan kebutaan apabila tidak segera diobati.

b. Klamidia

Penyakit ini disebabkan oleh Chlamydia trachomatis dan dapat menjangkiti pria maupun wanita. Gejala yang ditimbulkan hampir sama dengan gonorhoe ditambah dengan terjadinya radang leher rahim pada wanita.

c. Infeksi Trikomonas

Sebuah infeksi umum yang terjadi terus-menerus di saluran kencing perempuan. Infeksi ini disebabkan oleh Protozoa Trichomonas vaginalis. Banyak terjadi di seluruh dunia dan terutama didiagnosis pada wanita berusia 16–35 tahun. Pada wanita, infeksi ini menyebabkan peradangan di vagina sehingga banyak mengeluarkan cairan yang berwarna kuning dan berbau tidak enak. Gejala penyakit ini berupa peradangan saluran kencing. Diagnosis dilakukan dengan pemeriksaan mikroskopik dari cairan serta perlu diadakan identifikasi mengenai ada tidaknya parasit.

d. Sifilis (Raja Singa)

Penyakit ini disebabkan oleh Treponema pallidium, yaitu sebuah spirochet (bakteri yang berbentuk spiral). Perhatikan Gambar 1. 
bakteri sifilis
Gambar 1. Sifilis dapat menyerang susunan  saraf pusat
Banyak terjadi di seluruh dunia, terutama dapat menyerang manusia usia 20–35 tahun. Lebih lazim terjadi di daerah perkotaan. Diperkirakan terdapat kenaikan jumlah penderita di beberapa negara industri seiring dengan meningkatnya penggunaan narkoba dan pelacuran.

Penularan terjadi melalui kontak langsung antara luka (yang bernanah atau yang membengkak) di kulit dengan selaput lendir atau cairan tubuh (air mani, darah, cairan vagina) selama berhubungan seksual. Penularan bisa terjadi melalui transfusi darah bila donor berada dalam tahap awal infeksi tersebut. Infeksi bisa ditularkan dari seorang ibu hamil yang terinfeksi kepada bayi yang dikandungnya.

e. Herpes Genitalis

Penyakit ini disebabkan oleh virus Herpes simplex tipe 2 (HSV-2). Gejala yang paling umum adalah bintilbintil berisi cairan dan terasa sakit. Bintil-bintil dapat muncul di daerah sekitar alat kelamin atau dubur serta mulut. Bintil-bintil akan timbul selama 1–3 minggu, dan kemudian hilang. Beberapa waktu kemudian bintil-bintil akan muncul dan hilang secara berulang. Sebelum bintil-bintil muncul, alat kelamin terasa gatal atau panas. Setelah itu penderita akan mengalami gejala seperti flu. Walaupun infeksi herpes di kemaluan tidak bisa diobati, perkembangan klinisnya bisa dikurangi dengan pengobatan.

f. Kutil Kelamin

Penyakit ini disebabkan virus Papilloma manusia (HPV: Human Papilloma Virus). Kutil-kutil ini tumbuh di daerah kemaluan, tetapi dapat juga tumbuh di sekitar dubur.

g. Acquired Immune Deficiency Syndrom (AIDS)

AIDS merupakan sekumpulan gejala penyakit yang timbul karena menurunnya kekebalan tubuh. AIDS disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) di dalam tubuh. HIV merupakan suatu virus yang menyerang sel darah putih manusia dan menyebabkan menurunnya kekebalan daya tahan tubuh, sehingga mudah diserang infeksi/penyakit.

Virus HIV ini dapat hidup di dalam 4 cairan tubuh manusia yaitu:

1) cairan darah, 3) cairan vagina,
2) cairan sperma, 4) air susu ibu.

Pelajari skema pada Gambar 2. agar Anda mendapat gambaran yang jelas tentang penularan HIV.
Cara penularan HIV
Gambar 2. Cara penularan HIV
Keberadaan virus HIV membutuhkan waktu yang cukup lama (5 sampai 10 tahun) untuk dapat terdeteksi. Bentuk virus HIV dapat Anda amati pada Gambar 3. 
Virus HIV
Gambar 3. Virus HIV
Keberadaan virus ini dalam darah terjadi tanpa menunjukan gejala penyakit tertentu dan keadaan ini disebut masa HIV positif. Bila seseorang terinfeksi HIV untuk pertama kali dan kemudian memeriksakan diri dengan menjalani tes darah, kemungkinan dalam tes pertama tersebut belum tentu dapat dideteksi adanya virus HIV di dalam darah. Hal ini disebabkan tubuh kita membutuhkan waktu 3–6 bulan untuk membentuk antibodi yang akan dideteksi oleh tes darah tersebut.

Masa ini disebut window period (periode jendela). Dalam masa ini, bila orang tersebut ternyata sudah mempunyai virus HIV di dalam tubuhnya (walaupun belum bisa dideteksi melalui tes darah), ia sudah bisa menularkan HIV.

Secara umum tanda-tanda utama yang terlihat pada seseorang yang sudah sampai pada tahapan AIDS adalah:

a. berat badan menurun lebih dari 10% dalam waktu singkat,
b. demam tinggi berkepanjangan (lebih dari satu bulan),
c. diare berkepanjangan (lebih dari satu bulan).

Selain itu, terdapat gejala-gejala tambahan berupa:

a. batuk berkepanjangan (lebih dari satu bulan),
b. kelainan kulit dan iritasi (gatal),
c. infeksi jamur pada mulut dan kerongkongan,
d. pembengkakan kelenjar getah bening di seluruh tubuh,
seperti di bawah telinga, leher, ketiak, dan lipatan paha.

Sifilis Dapat Menyebabkan Kelumpuhan

Gejala penyakit ini akan muncul beberapa minggu setelah tertular. Muncul luka seperti borok yang tidak sakit di daerah penis, leher rahim, dubur, dan dinding belakang kerongkongan/faring. Bakteri ini kemudian memasuki aliran darah; dalam waktu 1–3 bulan muncul tahap kedua. Tahap ini ditandai dengan ruam yang menyebabkan pembengkakan kelenjar. Setelah masa laten selama 5–20 tahun dengan sedikit atau tanpa gejala, tahap ketiga sifilis dapat menyerang susunan saraf pusat atau sistem kardiovaskular, yang bisa menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian.

Anda sekarang sudah mengetahui Penyakit Menular Seksual. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Referensi :

Purnomo, Sudjiono, T. Joko, dan S. Hadisusanto. 2009. Biologi Kelas XI untuk SMA dan MA. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 386.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar

Powered By Blogger