Kulon Progo (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan melakukan inovasi terhadap makanan tradisional agar dapat diterima semua kalangan dan mengangkat perekonomian masyarakat.
"Saya punya rencana, produk unggulan lokal desa seperti makanan akan dilakukan inovasi supaya menjadi makanan yang menasional dan paling tidak digemari orang banyak," kata Bupati Kulon Progo, Hasto Wardoyo di Wates, Minggu.
Untuk jangka panjang, kata Hasto, Pemkab Kulon Progo akan membuat showroom kuliner di Pasar Percontohan Sentolo. Harapannya, produk unggulan dapat dikenal kalangan umum.
"Kami berharap, kalau Pasar Percontohan Sentolo sudah selesai, kami akan mengekspose disitu. Karena itu akan menjadi showroom-nya rakyat, disamping showroom kerajinan Sentolo tapi juga menjadi showroomnya kuliner khas Kulon Progo," kata Hasto.
Lebih lanjut, ia mengatakan, dirinya sangat menggemari berbagai makanan tradisional yakni singkong rebus dan goreng, geblek, tempe benguk, pisang rebus dan makan khas lainnya. Sebagai komitmen Pemkab Kulon Progo terhadap makanan tradisional, kata Hasto, melalui surat edaran bupati mewajibkan setiap ada kegiatan di kepemerintahan harus menggunakan produk lokal dan menyajikan makanan khas Kulon Progo.
"Sejak dulu, kebijakan tersebut sudah dimulai sejak masa kepemimpinan Toyo S Dipo yang telah mengeluarkan kebijakan bahwa setiap kantor dinas wajib menggunakan produk lokal, saya hanya melanjutkannya saja. Makanya setiap ada kegiatan pemerintah pasti minumnya menggunakan gula merah dan makanan khas Kulon Progo seperti geblek, tempe benguk, kacang, singkong dan ketela rebus," kata Hasto.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar