Yuk, Ajak Anak Rajin Membaca

Bookmark and Share
ANAK-ANAK masa sekarang terkesan lebih pandai dan cerdas daripada zaman dulu. Perkembangan teknologi yang semakin meningkat dan murah menjadikan anak-anak makin dekat pada dunia itu. Namun teknologi saja tidak menjadikan anak-anak pandai dan cerdas, bila tidak dibarengi ilmu dasar, yaitu membaca.

Kepala sekolah TK Al Adzar Samarinda Herianto mengatakan, akan sangat berartinya satu huruf yang masuk ke dalam daya ingat anak-anak, karena dapat menghubungkannya dengan kata dan selanjutnya mengajak anak belajar mengucap kalimat.
 “Anak-anak akan senang bila dalam kegiatan belajarnya menggunakan cara-cara yang kreatif, karena anak-anak sangat gemar menemukan hal-hal yang baru dengan mengulas bahan bacaan yang dibacanya,” tutur Herianto.
Memang agak susah mengajarkan membaca pada anak yang masih kecil, pada dasarnya anak-anak memiliki kebebasan bermain dan belum saatnya mengenal dunia pendidikan. Namun wajib hukumnya membiasakan anak-anak membaca pada usia dini, untuk meningkatkan kemampuan otak kiri anak-anak.
Hal utama yang dapat dikenali saraf motorik anak-anak adalah huruf dan kalimat, mereka menggunakan huruf-huruf dan merangkainya jadi satu hingga terciptalah kalimat yang belum ia pahami sebelumnya. Dengan menemukan sesuatu yang baru, mereka akan semakin kreatif menjelajahi bahan bacaan yang mereka temukan. Tapi semua butuh proses dan pembelajaran agar otak motorik tersebut dapat bekerja dengan bebas meningat-ingat semua huruf yang dipelajari.
Biasanya orangtua selalu kewalahan mengajarkan anak-anak mereka membaca, karena cara yang mereka pakai sangat membosankan bagi anak-anak usia dini. Berbeda dengan pola belajar anak pada usia remaja, anak-anak diusia dini lebih senang belajar dengan berimajinasi dan bermain bersama ibunya.
“Agar anak-anak dan orang tua saling membantu dalam proses belajar, maka harus diikuti dengan pola belajar yang tidak membosankan,” terang Herianto.
Pertama mulailah dengan menunjukkan satu atau dua huruf yang berwarna cerah sebagai langkah awal belajar membaca. Perangkat seperti ini banyak tersedia di toko mainan anak. Gunakan huruf-huruf ini sebagai mainan bagi sang anak, namun Anda dapat sedikit menekankan kepada sang anak dengan menyebutkan nama huruf tersebut kepadanya setiap kali ia mengamati huruf tersebut.
Tambahlah satu huruf secara per lahan seraya ia semakin bertumbuh. Seraya waktu berjalan, ia akan mulai dapat mengidentifikasi banyak huruf dalam proses belajar membaca meski belum mampu mengucapkannya.
Tahap selanjutnya memperkenalkan huruf-huruf tersebut pada urutan yang tepat. Di Indonesia kebiasaan membaca dan metode membaca adalah dari kiri ke kanan. Maka susunlah huruf-huruf tersebut dari kiri ke kanan. Ketika ia sudah mulai berbicara, mintalah ia menyebutkan huruf-huruf tersebut dengan urutan dari kiri ke kanan.
Setelah seorang anak mengenali semua huruf, mulailah dengan mengajarkan mengenal kata secara perlahan. Salahsatu cara terbaik adalah dengan memperkenalkan namanya, misalnya menyusun huruf-huruf yang membentuk namanya. Lalu orang tua mengucapkan susunan huruf-huruf tersebut serta namanya.
Ketika ia mulai lancar mengucapkan namanya, tambahkan kata lain yang mudah dimengerti seperti papa, mama, atau kata lainnya. Lakukan semua hal tersebut dalam kondisi santai dan juga dalam suasana bermain. Metode belajar membaca seperti ini bisa menjadi salah satu cara.
Selain itu, Anda juga dapat membacakan sebuah cerita dalam buku yang memiliki gambar dengan warna yang cerah. Sang anak akan lebih terbiasa membaca jika Anda sering membacakan buku yang menarik kepada anak Anda yang masih kecil. Dengan demikian ia akan semakin mengerti bahwa huruf-huruf tersusun menjadi kata yang memiliki ucapan dan arti tersendiri. Tapi ingat, jangan memaksakan membaca cepat.
Agar kegiatan ini tidak membosankan, hendaknya saat membacakan cerita dilakukan dengan seekspresif mungkin. Gunakan intonasi suara sesuai karakter tokoh yang ada. Anda juga dapat menggunakan bahasa tubuh yang sesuai atau melakukan efek drama seperti tertawa, berbisik, menjerit atau merengek untuk membuat anak berimajinasi.
Waktu yang paling baik untuk membacakan buku adalah saat anak menjelang tidur. Sisihkan 15 menit sampai 20 menit untuk membacakannya. (www.kaltimpost.co.id)

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar

Powered By Blogger