Gajah Minum dari Botol, Bangau Bisa Memancing

Bookmark and Share
Selama berabad-abad, filsuf menyatakan daya cipta adalah yang membedakan manusia dari binatang. Namun hal itu bisa diperdebatkan.
Tahun 1960, peneliti satwa liar, Jane Goodall mengatakan kepada pemimpinnya, antropolog bernama Louis Leakey, bahwa dia menyaksikan simpanse mengupas daun dari ranting kemudian menggunakan benda tersebut untuk “memancing” rayap.
Leakey yang tertegun menjawab,” saat ini kita harus mengartikan ulang kata “daya cipta”, “manusia” atau menerima simpanse sebagai manusia awal”.
Tindakan kera itu hanya satu bukti karena binatang lain juga memiliki kelebihan.

1. Gajah minum dari botol air
Gajah ternyata tidak hanya menggunakan ranting untuk memukul lalat ataupun menggaruk punggung, tetapi juga menggunakan benda ini untuk masa depan mereka. Di Afrika Selatan, ahli biologi bernama Hezy Shoshani meneliti bahwa binatang berkulit keras ini mengunyah kulit kayu menjadi bongkahan bola besar kemudian menggunakannya untuk mengambil air dari sumber terdekat. Kesimpulannya benda itu adalah botol air versi gajah. Binatang itu juga akan datang kembali ke sumber air, memindahkan ke bola besar, kemudian menghirupnya saat haus

2. Lumba-lumba menggunakan masker.
Di samping memantulkan bola dari hidung mereka, lumba-lumba juga menutupi mulutnya dengan spons. Peneliti dari Georgetown University Janet Mann melaporkan bahwa lumba-lumba berhidung botol di Shark Bay Australia, selalu membawa spons laut di mulut mereka selama menangkap ikan di dasar laut.
Ketika mereka menggali pasir untuk mengganggu ikan yang sedang bersembunyi, spons laut ini berfungsi mirip seperti masker. Namun, dari ribuan lumba-lumba berhidung botol yang diteliti di Shark Bay, hanya 41 yang menggunakan cara ini. Kebanyakan dari pengguna spons ini pun adalah betina dan tingkah laku ini tampaknya seperti sesuatu yang hanya diajarkan ibu pada anak perempuannya..

3. Burung hantu manfaatkan kotoran sapi
Beberapa burung hantu memiliki kebiasaan aneh yaitu menghamburkan kotoran sapi di tanah di sekitar pintu masuk rumah mereka. Sebelumnya, para ilmuwan berpikir perilaku ini berkembang sebagai cara untuk menutupi bau burung hantu dari pemangsa potensial.
Namun para peneliti baru-baru ini menemukan bahwa kotoran sapi benar-benar berfungsi sebagai umpan untuk memancing kumbang kotoran, salah satu makanan favorit yang diburu burung hantu.

4. Burung bangkai lempar batu
Burung bangkai Mesir sangat menyukai rasa dari telur burung unta, namun mereka tidak mampu mematahkan cangkang tebalnya hanya dengan mematuk. Burung bangkai yang lapar ini kadang mencari bebatuan hingga lebih dari 50 meter jauhnya. Ketika kembali, mereka menukikkan kepala dengan keras dan melemparkan batu tersebut ke telur, menghancurkan cangkang hingga terbuka.

5. Kumpulan gagak punya banya
Gagak New Caledonian masyur dalam lingkup luas sebagai pengguna gertakan diantara bangsa burung. Untuk memburu serangga, mereka meraut tongkat menjadi kaitan dan tombak yang memungkinkan mereka untuk memeriksa celah-celah pohon. Para gagak ini juga memodifikasi tongkat ke ukuran tepat dan meraut melalui proses rumit dari potongan dan cabikan.
Gagak New Caledonian membuat alat baru untuk menggantikan alat lama, dan membagikan penemuan mereka kepada yang lain.

6. Simpanse membuat alat pemecah benda keras
Simpanse dari hutan di Ivory Coast membuka kacang minyak sawit yang keras dengan menggunakan dua alat. Pertama, mereka menempatkan kacang di batu datar, kemudian mereka memukul kacang ini dengan batu mirip palu.
Kemampuan ini membutuhkan beberapa waktu bagi simpanse muda menjadi ahli, namun sekali mereka telah mampu melakukannya, mereka akan menentukan perlengkapan favoritnya. Penggalian arkeolog terbaru menemukan bahwa simpanse di Tai Forest telah menggunakan alat mirip pemecah benda keras tersebut lebih dari 4000 tahun lalu.

7. Bangau pergi memancing.
Seperti simpanse dari Jane Goodall, bangau berpunggung hijau yang liar akan “memancing” untuk mendapatkan makanan. Menggunakan serangga, bulu atau bahkan bunga, mereka menjatuhkan umpan cerdik tersebut ke air sehingga dapat menangkap ikan yang datang karena penasaran dan dijadikan santapan.
Bangau juga dapat digolongkan sebagai pemancing yang gigih. Dilaporkan salah satu peneliti di Afrika, bangau mampu menjatuhkan umpan yang sama ke dalam air selama 28 kali sebelum berhasil mendapatkan ikan.(Sumber : http://inilah.com)

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar

Powered By Blogger