Komite Normalisasi memutuskan untuk membawa Liga Primer Indonesia (LPI) berada di bawah pengendalian PSSI. Komite Normalisasi dan LPI akan membentuk tim untuk mengatur teknis pengawasan yang dilakukan.
Ketua Komite Normalisasi, Agum Gumelar, mengatakan, keputusan itu sesuai dengan mandat dari FIFA untuk mengawasi atau membubarkan LPI. Komite Normalisasi sudah menyepakati berbagai poin untuk membawa LPI ke sistem pengawasan PSSI. “Ada kesepakatan dengan LPI untuk memudahkan kompetisi itu berada di bawah PSSI,” kata dia, di Jakarta, Jumat, (24/6).
Anggota Komite Normalisasi, Joko Driyono, mengatakan, pihaknya dengan LPI akan membentuk tim kerja untuk membicarakan teknis pengawasan. Tim ini akan bekerja hingga 10 Juli tahun ini atau sampai batas akhir waktu kerja Komite Normalisasi.
“Kami tidak akan bicara soal keuangan, tapi ke aspek olahraganya. Ada tiga hal yang menjadi fokus hingga 10 Juli nanti, yaitu administrasi kompetisi, regulasi, dan penegakan disiplin,” ujar Joko.
Ia mengatakan, administrasi kompetisi mencakup jadwal, pemain, dan ofisial pertandingan. Untuk regulasi kompetisi, LPI akan mengajukan proposal untuk disetujui oleh Komite Normalisasi. “Bisa langsung disetujui atau dimodifikasi. Tapi, harus disepakati oleh PSSI,” kata dia.
Joko menegaskan, pengawasan ini bukan berarti LPI terafiliasi dengan struktur kompetisi PSSI. Sebab, Komite Normalisasi tidak memiliki kewenangan untuk menjadikan anggota LPI sebagai anggota PSSI. Sebab, kewenangan tersebut berada pada Kongres PSSI yang rencananya digelar pada 9 Juli di Solo.
“Liga mau dikemanakan, anggota mau dikemanakan, belum sampai situ. LPI belum memiliki hak dan kewajiban selayaknya anggota PSSI. Itu bukan wewenang kami. Wewenang untuk melakukan itu ada pada Kongres,” ujar dia.
Joko menuturkan, pengurus PSSI yang akan terbentuk nanti berkewajiban untuk menindaklanjuti keputusan Komite Normalisasi. “Ini sifatnya mandatory. Apapun yang diputuskan Komite Normalisasi harus dijalankan oleh PSSI yang baru. Tentu saja kami memutuskan sesuai dengan kewenangan,” kata dia.
CEO PT LPI, Wijayanto, mengaku puas dengan kesepakatan-kesepakatan yang dilakukan bersama Komite Normalisasi. Ia berharap, ini menjadi awal untuk menemukan solusi membangun persepakbolaan yang lebih professional dan mandiri. “Kami akan segera menentukan orang-orang yang akan berada di tim kerja,” ujar dia.
http://www.republika.co.id/
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar