Presiden Amerika Serikat Barack Obama diyakini sebagai pemeluk agama Islam oleh sebagian rakyatnya. Sebanyak 32 persen penduduk AS menyatakan hal itu dalam jajak pendapat online Harris Polling.
Jajak pendapat yang dirilis baru-baru ini memang menggambarkan pandangan ekstrem warga Amerika Serikat terhadap Obama. Dalam survei ini, Empat puluh persen warga dewasa AS percaya bahwa Obama adalah seorang sosialis dan sekitar seperempat menilai pemikiran presiden Obama adalah rasis, anti-Amerika dan bahkan melakukan hal-hal yang dilakukan Hitler.
Dalam jajak pendapat yang menanyakan tentang agama yang dipeluk Obama, terdapat perbedaan berdasarkan pandangan politik, partai politik dan pendidikan. Sebanyak 45 persen warga AS yang berpendidikan rendah mengira orang nomor satu di AS tersebut adalah seorang muslim, sedangkan yang berpendidikan tinggi hanya sekitar 20 persen.
Berdasarkan pandangan politik, 51 persen konservatif mengira Obama adalah Muslim, sementara hanya 26 persen moderat dan 16 persen liberal yang berpikiran seperti itu. Sementara berdasarkan pilihan partai politik, 57 persen Republikan menyatakan Obama Muslim dan hanya 15 persen Demokrat dan 29 persen independen yang berpikiran seperti itu. Berdasarkan fakta, ayah kandung Obama dan juga kakeknya adalah warga Kenya yang beragama Islam.
Survei ini dilakukan setelah John Avlon menulis sebuah buku "Wingnuts: How the Lunatic Fringe Is Hijacking America." Buku ini menceritakan bahwa sejumlah orang Amerika memiliki pandangan ekstrem mengenai Presiden ke-44 Amerika ini.
"Hasil ini mengagetkan meski tak mengejutkan," kata Avlon mengomentari hasil survei.
Survei ini, katanya, merupakan seruan kepada seluruh rakyat Amerika mengenai bahaya ketakutan dan kebencian karena sikap partisan yang berlebihan. "Rakyat Amerika harus ingat, sayap ekstrem ini melupakan bahwa patriotisme lebih penting daripada sikap partisan."
Survei yang dilakukan oleh Harris Poll ini melibatkan 2.320 orang dewasa yang disurvei secara online antara 1 dan 8 Maret oleh Harris Interactive, sebuah perusahaan riset pasar. Sampel dipilih dari antara sekitar 4 juta orang yang setuju untuk berpartisipasi dalam ini. Hasilnya disebut mencerminkan komposisi populasi orang dewasa.(http://inilah.com)
Jajak pendapat yang dirilis baru-baru ini memang menggambarkan pandangan ekstrem warga Amerika Serikat terhadap Obama. Dalam survei ini, Empat puluh persen warga dewasa AS percaya bahwa Obama adalah seorang sosialis dan sekitar seperempat menilai pemikiran presiden Obama adalah rasis, anti-Amerika dan bahkan melakukan hal-hal yang dilakukan Hitler.
Dalam jajak pendapat yang menanyakan tentang agama yang dipeluk Obama, terdapat perbedaan berdasarkan pandangan politik, partai politik dan pendidikan. Sebanyak 45 persen warga AS yang berpendidikan rendah mengira orang nomor satu di AS tersebut adalah seorang muslim, sedangkan yang berpendidikan tinggi hanya sekitar 20 persen.
Berdasarkan pandangan politik, 51 persen konservatif mengira Obama adalah Muslim, sementara hanya 26 persen moderat dan 16 persen liberal yang berpikiran seperti itu. Sementara berdasarkan pilihan partai politik, 57 persen Republikan menyatakan Obama Muslim dan hanya 15 persen Demokrat dan 29 persen independen yang berpikiran seperti itu. Berdasarkan fakta, ayah kandung Obama dan juga kakeknya adalah warga Kenya yang beragama Islam.
Survei ini dilakukan setelah John Avlon menulis sebuah buku "Wingnuts: How the Lunatic Fringe Is Hijacking America." Buku ini menceritakan bahwa sejumlah orang Amerika memiliki pandangan ekstrem mengenai Presiden ke-44 Amerika ini.
"Hasil ini mengagetkan meski tak mengejutkan," kata Avlon mengomentari hasil survei.
Survei ini, katanya, merupakan seruan kepada seluruh rakyat Amerika mengenai bahaya ketakutan dan kebencian karena sikap partisan yang berlebihan. "Rakyat Amerika harus ingat, sayap ekstrem ini melupakan bahwa patriotisme lebih penting daripada sikap partisan."
Survei yang dilakukan oleh Harris Poll ini melibatkan 2.320 orang dewasa yang disurvei secara online antara 1 dan 8 Maret oleh Harris Interactive, sebuah perusahaan riset pasar. Sampel dipilih dari antara sekitar 4 juta orang yang setuju untuk berpartisipasi dalam ini. Hasilnya disebut mencerminkan komposisi populasi orang dewasa.(http://inilah.com)
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar