Dampak Bioteknologi

Bookmark and Share

Dampak Bioteknologi Positif dan Negatif Bagi Masyarakat dan Lingkungan - Sampai saat ini, perkembangan ilmu masih akan terus berkembang di kemudian hari. Seiring perkembangan tersebut, bioteknologi mempunyai dampak positif maupun dampak negatif.

1. Dampak Positif Bioteknologi

Bioteknologi mempunyai dampak (implikasi) bagi perkembangan berbagai bidan, baik bidang pangan, pertanian, kesehatan dan pengobatan, maupun bidang peternakan. Dampak positif dari bioteknologi adalah dihasilkannya produk-produk yang bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan manusia.

a. Produk Bioteknologi pada Berbagai Bidang

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, ilmu yang satu saling berkaitan dengan ilmu yang lainnya. Oleh karena itu, perkembangan suatu ilmu juga berdampak pada perkembangan ilmu yang lain. Mikroorganisme yang dikembangkan dalam bioteknologi mampu mengubah bahan mentah hingga memiliki nilai tambah lebih tinggi, seperti pada pembuatan obat-obatan dan pembuatan makanan (mengubah bahan pangan). Beberapa produk bioteknologi dapat kalian lihat pada tabel berikut.

Tabel 1. Produk Bioteknologi Konvensional dan Modern pada Berbagai Bidang Ilmu

No.
Bidang

Bioteknologi

Konvensional

Modern

1.
Kesehatan dan Pengobatan
a.    Zat penghambat estrogen (untuk program KB).
b.   Metabolit sekunder, seperti antibiotik penisilin oleh Penicillium chrysogenum dan P. notatum, khloromfenikol
oleh Streptomyces venezuelae,
gramisidin (Bacillus brevis), tetrasiklin (Streptomyces
aureofaciens), dan
streptomisin oleh Streptomyces
griseus.

a.   Menghasilkan hormon pertumbuhan (STH = Somatotroph Hormon).
b.  Manipulasi produk vaksin oleh Escherichia
coli dan antibiotik baru hasil fusi sel.
c.   Interferon, merupakan antibiotik yang
dimodifikasi dan berfungsi untuk melawan
melanoma (kanker darah) dan membantu
menyembuhkan rematik tulang.
d.  Antibodi monoklonal, untuk mendiagnosis penyakit dan meningkatkan kekebalan tubuh terutama terhadap kanker.
e.   Protein hasil rekayasa genetika untuk mengatasi penyakit jantung dan stroke.

2.
Pangan

a.     Tempe dengan jamur Rhizophus oryzae.
b.    Oncom dengan jamur Monilia sitophila.
c.     Tape singkong dengan jamur ragi Saccharomyces cereviceae.
d.    Keju dan yogurt dari susu dan menggunakan bakteri Lactobacillus sp.
e.     Nata de coco, brem bali, kecap, tauco, minuman anggur, bir, sake, roti, cuka, asinan, minuman beralkohol, dan susu fermentasi.
f.     Asam amino (asam glutamat) sebagai penambah rasa (MSG) dan lisin yang berperan dalam pembuatan roti.

a.   Makanan sup, keju, saus, kue, dan pizza.
b.  Makanan dari bahan kentang (keripik kentang) yang mengandung sedikit pati dan tidak banyak menyerap minyak saat digoreng, sehingga lebih sehat dimakan.
c.   Makanan manis seperti cokelat, es krim, makanan sereal, dan beberapa makanan bayi.
d.  Tomat yang berair banyak dan segar.
e.   Minyak goreng kanola.

3.
. Pertanian

a.     Hidroponik (cara bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah).
b.    Pembuatan kompos padat.
c.     Apel hasil persilangan yang mempunyai sifat segar berair dan tahan penyakit.

a.   Menghasilkan tanaman kedelai unggul (kedelai tengger dan kedelai camar hijau) melalui radiasi dan seleksi biji-biji kedelai.
b.  Tanaman kedelai, jagung, kapas, dan kanola yang tahan terhadap herbisida atau insektisida.
c.   Tanaman melon yang masak lebih lambat sehingga tetap segar lebih lama, dan stroberi yang lebih manis.
d.  Biji gandum yang besar dan enak.
e.   Jagung modern dengan biji yang besar dan segar berair.

4.
Peternakan

a.    Menghasilkan domba Marino berkaki pendek.
b.   Sapi Jersey hasil seleksi, menghasilkan banyak susu.

a.   Anak zebra yang mempunyai garis-garis persis dengan induknya.
b.  Babi dan ikan yang tumbuh besar dan cepat.
c.   Domba Dolly hasil kloning yang mirip dengan induknya.
5.
Industri

a.    Mentega oleh bakteri asam laktat.
b.   Asam sitrat oleh Aspergillus niger, asam laktat oleh
c.    Lactobacillus sp.
d.   Protein sel tunggal oleh Chlorella sp. dan Spirulina sp.
e.    Enzim amilase oleh Aspergillus niger, Aspergillus oryzae, dan Bacillus subtilis.
f.    Vitamin B12 oleh Pseudomonas sp. dan Propioni bacterium.
a.   Beberapa produk manipulasi vaksin.


produk bioteknologi
Gambar 1. produk bioteknologi
Selain produk-produk yang telah disebutkan pada Tabel 1, produk-produk lain dari bioteknologi yang bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan yaitu:

1) Pembasmi hama tanaman

Penerapan bioteknologi untuk pembasmian hama tanaman dengan memanfaatkan mikroorganisme disebut biological control. Salah satu contoh mikroorganisme yang digunakan adalah Bacillus thuringensis, yaitu bakteri yang digunakan sebagai patogen terhadap hama tanaman (ulat). Beberapa bakteri Bacillus thuringensis yang dikembangkan untuk membasmi hama tanaman adalah:
  • Bacillus thuringensis varietas tenebrionis, menyerang kumbang kentang Colorado dan larva kumbang kayu.
  • Bacillus thuringensis varietas kurstaki, menyerang berbagai jenis ulat tanaman pertanian.
  • Bacillus thuringensis varietas israelensis, menyerang nyamuk dan lalat hitam.
  • Bacillus thuringensis varietas aizawai, menyerang larva ngengat.
Selain pembasmi hama tanaman, rekayasa genetika juga mampu menghasilkan mikrobia (mikroorganisme) yang membunuh bakteri pembentuk salju (snow maker) atau kristal es yang merusak tanaman (Pseudomonas syringae).

2) Tanaman Pengikat Nitrogen

Bioteknologi dapat menghasilkan tanaman yang mampu mengikat nitrogen bebas dari udara dengan menggunakan bakteri seperti Rhizobium dan Acetobacter.

3) Pengelola limbah

Bioteknologi dapat menghasilkan mikroorganisme strain baru yang dapat mengurangi polutan. Bakteri Clostridium butyricum digunakan untuk mengatasi limbah cair yang mengandung gula sebagai limbah buangan dari pabrik alkohol. Bakteri tersebut mampu menguraikan gula menjadi gas H2.

Bakteri kelompok metanogen (penghasil metana), yaitu Metanomonas mecanica dapat menguraikan limbah bahan-bahan organik (kotoran ternak). Mikroorgansime dapat digunakan dalam proses bioremediasi karena mengurangi bahan-bahan polutan dan meningkatkan kualitas tanah dan air.

4) Pemisah logam dari bijihnya

Bakteri Thiobacillus ferooksidans merupakan bakteri yang memperoleh energi hasil oksidasi zat anorganik (besi dan belerang pada batuan), sehingga tergolong dalam kemolitoautotrof. Bakteri ini dapat tumbuh subur pada lingkungan tanpa zat organik karena dapat menggunakan karbon langsung dari CO2 di udara dan dapat tumbuh pada lingkungan asam.

Berikut ini adalah tahapan bakteri, dalam memisahkan tembaga dari bijihnya:
  • Bakteri bereaksi dan melarutkan senyawa belerang dan besi dalam batuan. Selanjutnya, bakteri mengoksidasi Fe2+ menjadi Fe3+.
  • Unsur S dalam FeS2 berekasi dengan ion hidrogen dan molekul oksigen membentuk H2SO4.
  • Ion Fe3+ pada bijih yang mengandung CuSO4, mengoksidasi ion Cu+ menjadi Cu2+ dan bereaksi dengan SO4 2- dari H2SO4 sehingga membentuk CuSO4.
Reaksi selanjutnya adalah sebagai berikut:

CuSO4 + 2Fe + H2SO4 -------->   2 FeSO4 + Cu + 2H+

5) Menghasilkan bayi tabung

Pada umumnya, pasangan yang menginginkan bayi tabung adalah pasangan yang mempunyai hambatan dalam menghasilkan keturunan (infertilitas). Beberapa penyebab infertilitas yaitu tersumbatnya saluran sel telur pada istri (35%), masalah antibodi, lendir mulut rahim tidak normal, endometriosis, dan masalah sperma suami.

Untuk menjalankan proses bayi tabung, pertama-tama sperma dari orang tua yang akan digunakan untuk membentuk bayi tabung disimpan secara terjaga (melalui pembekuan) pada suatu tempat penyimpanan khusus yang disebut bank sperma. Pengambilan sel telur dilakukan melalui teknik yang disebut laparoskopi. Bayi tabung dihasilkan melalui penyatuan atau penggabungan sel telur dan sperma secara in vitro (di dalam tabung khusus dengan kondisi sama seperti kondisi di dalam rahim). Setelah mengalami masa kultur beberapa waktu, zigot atau embrio ditanam di dalam rahim wanita. Embrio semakin berkembang di dalam rahim dan akhirnya wanita tersebut dapat melahirkan.

Sebelum menggunakan metode bayi tabung, untuk menolong pasangan suami-istri tidak subur digunakan teknik inseminasi buatan, yakni penyemprotan sejumlah cairan semen suami ke dalam rahim dengan bantuan alat suntik. Dengan cara ini, diharapkan sperma lebih mudah bertemu dengan sel telur. Namun, tingkat keberhasilannya hanya 15%.

2. Dampak Negatif Bioteknologi

Anda sekarang sudah mengetahui Dampak Bioteknologi. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Referensi :

Rochmah, S. N., Sri Widayati, Mazrikhatul Miah. 2009. Biologi : SMA dan MA Kelas XII. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 282.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar

Powered By Blogger