Terlalu berlebihan Minum Susu Kalsium Bisa Menimbulkan Penyakit Baru

Bookmark and Share
Mengonsumsi susu kalsium tinggi secara rutin setiap memang dapat membantu pencegahan penyakit keropos tulang atau osteoporosis. Namun begitu, konsumsi susu kalsium tinggi ini sebaiknya tidak perlu setiap hari, terutama bagi mereka yang telah berusia dewasa karena dapat mempermudah terbentuknya batu ginjal.

Seperti diungkapkan dokter spesialis bedah saluran kemih dari RS Premier Bintaro, dr Gideon Tampubolon SpBU, asupan kalsium adalah salah satu faktor yang dapat memicu terbentuknya batu ginjal. Selain kalsium, zat lain yang dapat memicu timbulnya batu ginjal adalah oksalat. Tak heran bila makanan atau minuman berkadar kalsium atau oksalat tinggi seperti susu, keju, coklat, teh, kacang dan bayam adalah jenis menu yang harus dihindari untuk mereka yang pernah mengidap penyakit ini.
Gideon mengingatkan, mereka yang memiliki kebiasaan meminum susu kalsium tinggi setiap hari sebaiknya waspada. Sarannya, susu kalsium tinggi sebaiknya tidak dikonsumsi setiap hari terutama bagi mereka yang sudah menginjak dewasa dan lansia.

"Sampai sekarang belum ada patokan berapa gram kalsium per hari yang dapat memicu timbulnya batu ginjal. Tetapi saya sarankan tidak perlu mengonsumsi susu tinggi kalsium setiap hari. Apalagi bagi yang pernah mengidap penyakit batu ginjal sebaiknya makin dikurangi ," ungkap Gideon di sela-sela temu media.


Ia menjelaskan, konsumsi susu tinggi kalsium memang bermanfaat bagi pencegahan osteoporosis, terutama saat usia anak dan remaja. Namun bagi dewasa usia 30 ke atas, konsumsi susu tinggi kalsium setiap hari menjadi tidak terlalu bermakna bagi pencegahan. "Mungkin hanya akan memperlambat saja," timpalnya.


Begitu juga dengan pria. Pria membutuhkan kalsium. Ya, mereka membutuhkannya walau pria tak diserang menopause yang mengundang segala osteoporosis atau keropos tulang. Lebih-lebih di usia paruh baya, kaum lelaki perlu memperhatikan tambahan kalsium. Kalsium dan mineral dapat membantu menurunkan tekanan darah, mengurangi risiko diabetes atau kencing manis.

Satu lagi manfaat kalsium ditunjukkan hasil penelitian terbaru sejumlah ilmuwan di Jepang pada Januari lalu, yaitu perannya yang penting dalam proses penyerapan dan pencernaan makanan. Lidah adalah salah satu bagian yang mampu “mengendus” tingkat kalsium melalui rasa manis dan tawar yang masuk ke mulut: rasa manis yang lebih kuat menunjukkan kadar kalsium yang lebih tinggi; begitu pula sebaliknya.
Satu saran, jangan mudah terpikat iklan yang menyebutkan susu adalah sumber utama kalsium. Masih banyak sumber kalsium lain selain susu. “Dari 800 miligram kebutuhan kalsium per hari, hanya 23 miligram yang terpenuhi dari susu,” kata ahli gizi dari Institut Pertanian Bogor, Ali Khomsan.

Karena itu, untuk mendapatkan tulang kuat, tak bisa hanya mengandalkan susu. Menurut Ali, susu sebagai sumber kalsium utama memang populer di negara-negara maju. Selain susu murni, ada sejumlah produk turunan yang mereka konsumsi: keju, es krim, atau yoghurt. Ini berbeda dengan masyarakat Indonesia, yang tingkat kesadaran minum susunya masih rendah.

Itu sebabnya, masyarakat Indonesia diharapkan mengkonsumsi sumber kalsium selain susu yang bersumber dari makanan nabati dan hewani. “Untuk sayuran, pilih yang berwarna hijau tua, seperti brokoli, bayam, daun singkong, dan daun pepaya,” kata Ali. Sumber kalsium nabati lain berasal dari kacang-kacangan dan olahannya, seperti kedelai, kacang merah, dan kacang polong.

Untuk sumber makanan hewani, guru besar ini menyarankan kita menyantap berbagai macam ikan yang bisa dimakan bersama tulangnya, seperti ikan teri atau ikan apa pun yang dimasak presto atau duri lunak. Sumber kalsium lain ada dalam daging (ikan, sapi, udang, dan kambing) serta telur.

Kalsium sebaiknya dikonsumsi sejak dini, karena masing-masing usia memiliki kebutuhan kalsium tak sama. Dari situ terlihat kebutuhan kalsium paling tinggi adalah saat remaja (9-18 tahun) dan dewasa (19-50 tahun) serta > 51 tahun.

Banyak ilmuwan percaya tulang keropos dapat dicegah dengan cara menjaga kemampuan tubuh menahan simpanan kalsium. Bukan dengan memperbanyak asupan kalsium ke dalam tubuh. Caranya? Banyak-banyaklah berolahraga!
(Sumber : suaramedia.com)

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar

Powered By Blogger