Pernahkah Anda mengalami, Anda memaksa diri Anda membeli sesuatu yang  mahal, dan menggunakan kartu kredit untuk membayarnya, tetapi akhirnya  Anda menyesal telah membelinya? Inilah akibat apabila Anda terlalu  memanjakan keinginan untuk membeli sesuatu tanpa rencana (impulse  buying).
Sebuah survei yang dilakukan Harris Interactive and the  National Endowment for Financial Education menyatakan bahwa 80 persen  orang Amerika mengaku telah membuat pembelian secara impulsif tahun  lalu, entah itu belanja untuk dirinya sendiri atau untuk keluarga. Dari  jumlah tersebut, dua pertiganya mengatakan bahwa mereka menyesali  pembelian tersebut.
Hal ini  menunjukkan bahwa saat kita berniat belanja, muncul tekanan yang kuat  untuk membeli hal-hal yang tidak kita butuhkan. Ada banyak faktor yang  memengaruhi keputusan kita itu, seperti musik yang kencang, hingga  produk yang dikemas begitu menarik, atau aroma parfum yang begitu lembut  menerpa hidung kita. Semua hal itu bisa membangkitkan kadar dopamin  (hormon yang menimbulkan rasa bahagia) di dalam otak, dan menggoda kita  untuk membeli jaket kulit yang chic tetapi tidak kita butuhkan,  misalnya.
Kita juga cenderung berbelanja saat menit terakhir,  khususnya saat liburan, sehingga kita tidak punya cukup waktu untuk  memutuskan apakah sesuatu memang layak dibeli atau tidak. Berikut ini  ada lima tips untuk membantu Anda guna lebih mengontrol diri Anda  sebelum memutuskan  berbelanja.
1. Tetap berpegang pada daftar belanja
Ketika  Anda memiliki daftar belanja, artinya Anda mempersempit jenis barang  yang ingin dibeli. Dan ketika pilihan tersebut semakin sedikit, Anda  makin mudah memutuskan mana yang akan dibeli dan mana yang tidak. Maka  membuat daftar belanjaan, dan berpegang pada daftar tersebut, bisa  menjadi cara terbaik untuk menghindari impulse shopping. Anda juga perlu  lebih spesifik: daripada melihat-lihat dan mencoba semua blazer yang  ada di department store, lebih baik fokus pada model dan warna yang Anda  butuhkan, dan masih sesuai budget Anda. Apabila tidak, Anda akan  tergoda untuk berbelanja lebih banyak dan lebih mahal daripada yang Anda  mampu.
2. Beri jeda waktu
Anda tahu kan, ketika Anda mendapat  dorongan yang begitu kuat untuk membeli tas atau sepatu ketika Anda  lewat di depan etalase toko? Berikan waktu setidaknya 10-15 menit untuk  memisahkan pikiran Anda dari apa pun yang sedang Anda pertimbangkan  untuk dibeli. Hal ini berlaku ketika Anda ingin berbelanja di mal  ataupun di toko online. Taruh saja barang incaran Anda di shopping  basket (apabila Anda berbelanja secara online), atau tinggalkan saja di  kasir, sementara Anda berkeliling mal lagi. Tanpa ada dorongan yang  mendesak atau tekanan untuk berbelanja, Anda bisa membuat keputusan yang  lebih rasional.
3. Bersikap lebih kritis
Sebelum Anda  mengeluarkan uang dari dompet untuk membeli sesuatu, tanyailah diri  Anda, ”Dengan uang ini sebenarnya saya bisa menggunakannya untuk apa,  ya?” Kalau Anda memang punya cukup uang tunai di bank, maka Anda bisa  membeli barang tersebut. Tetapi, bila gadget terbaru yang Anda inginkan  nilainya sama dengan jika Anda mengajak ibu Anda liburan berdua ke Bali?  Mana yang sebaiknya Anda pilih?
4. Hubungi teman Anda
Jika Anda  berniat untuk membeli sesuatu yang mahal, kadang-kadang ada baiknya  apabila Anda meminta pendapat orang lain (tetapi petugas sales tidak  masuk hitungan, lho). Anda perlu bertanya kepada seseorang yang memahami  apa tujuan Anda, dan dapat memberikan nasihat yang jujur mengenai,  misalnya, perlu tidaknya Anda membeli tasbranded yang sudah didiskon.
5. Gunakan uang tunai
Apabila  memang ada dorongan kuat untuk berbelanja, sebaiknya tidak mengandalkan  kartu kredit. Dengan menggunakan uang tunai, rasa kehilangan uang akan  lebih terasa. Akan tetapi, jika Anda memang tidak mampu membayar secara  tunai, artinya Anda memang tidak mampu membeli barang yang Anda inginkan  itu. Itu saja yang perlu Anda pikirkan. Melihat saldo rekening Anda  yang makin lama makin menyusut, seharusnya menjadi sinyal bahwa Anda  perlu menekan kebiasaan impulse buying Anda.
 




 
 
 
 
 
 
 
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar