Jika salah satu Resolusi 2011 Anda adalah memiliki momongan, mungkin Anda telah merasa sudah semaksimal mungkin berusaha. Tanpa Anda ketahui, terdapat banyak hal yang akhirnya mengurungkan niat Anda untuk cepat hamil. Inilah enam ancaman kesuburan yang perlu Anda ketahui, seperti diulas Cosmopolitan.
1. Bakteri penyakit kelamin
Kondom adalah perlindungan terbaik terhadap ancaman kesuburan, seperti chlamydia dan gonore. Jika tidak diobati, infeksi bakteri ini bisa masuk ke rahim dan saluran tuba yang kemudian berubah menjadi kondisi yang lebih serius, disebut Penyakit Radang Panggul (Pelvic Inflammatory Disease/PID). Yang menakutkan, satu dari lima wanita dengan PID berisiko tidak subur.
Chlamydia dan gonore yang tertangkap sejak awal dapat dengan mudah disembuhkan dengan obat-obatan. Tetapi tidak semua wanita mengalami gejala, seperti keluarnya cairan berwarna hijau-kuning atau rasa terbakar dan nyeri di alat kelamin, sehingga mereka tidak tahu bahwa mereka terinfeksi dan tidak pernah mencari pengobatan. Intinya, lakukan pemeriksaan rutin kesehatan alat kelamin Anda di ginekolog.
2. Tak mau mengonsumsi seafood
Hiu, ikan pedang (swordfish), dan mackerel biasanya mengandung tingkat merkuri tinggi, yang berhubungan dengan infertilitas, keguguran, dan cacat lahir. Karena butuh waktu lama untuk mengeluarkan merkuri dari pencernaan Anda, hindari pilihan bahan makanan tersebut sebelum Anda siap untuk hamil. Anda bisa menggantinya dengan seafood bernutrisi penting lainnya yang rendah merkuri, seperti udang, salmon, dan tuna.
3. Riwayat kesuburan
Cari tahu adakah Anda memiliki riwayat kesuburan, misal dari ibu. Infertilitas menyebabkan penyakit dan kondisi, seperti endometriosis, sindrom ovarium polikistik, fibroid rahim, dan menopause dini di mana semuanya terkait dengan genetik. Dengan tahu lebih dini, Anda dapat mencari pengobatan lebih cepat sehingga meningkatkan kemungkinan hamil.
4. Stres
Stres dapat mengacaukan siklus haid Anda. Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan jurnal Fertility and Sterility menemukan bahwa wanita membutuhkan waktu lebih lama untuk hamil jika mereka memiliki tingkat enzim tinggi yang terkait dengan stres. Jadi, penting untuk mengasah kemampuan rileksasi agar stres tidak mengganggu siklus haid Anda.
5. Merokok
Banyak wanita tidak menganggap diri mereka perokok karena merasa tidak kecanduan nikotin, dan hanya merokok sesekali. Meski jarang, merokok tetap merugikan bagi kesuburan. Racun asap rokok membahayakan saluran telur, menyebabkan kerusakan kromosom telur, dan merusak kemampuan Anda untuk memproduksi estrogen, yang mempersiapkan lapisan rahim untuk kehamilan. Plus, perokok yang berhasil hamil memiliki tingkat keguguran yang lebih tinggi.
6. Takut gemuk
Kalau terlalu kurus (BMI di bawah 18,5), tubuh mungkin akan berhenti berovulasi karena Anda tidak memiliki cukup lemak untuk mendukung kehamilan. Di sisi lain, terlalu gemuk (BMI lebih dari 30) juga membuat ovulasi tidak teratur karena tingginya sel-sel lemak di seluruh tubuh Anda. Jadi, mulai terapkan kebiasaan makan yang baik untuk menjaga nilai BMI tetap ideal.
1. Bakteri penyakit kelamin
Kondom adalah perlindungan terbaik terhadap ancaman kesuburan, seperti chlamydia dan gonore. Jika tidak diobati, infeksi bakteri ini bisa masuk ke rahim dan saluran tuba yang kemudian berubah menjadi kondisi yang lebih serius, disebut Penyakit Radang Panggul (Pelvic Inflammatory Disease/PID). Yang menakutkan, satu dari lima wanita dengan PID berisiko tidak subur.
Chlamydia dan gonore yang tertangkap sejak awal dapat dengan mudah disembuhkan dengan obat-obatan. Tetapi tidak semua wanita mengalami gejala, seperti keluarnya cairan berwarna hijau-kuning atau rasa terbakar dan nyeri di alat kelamin, sehingga mereka tidak tahu bahwa mereka terinfeksi dan tidak pernah mencari pengobatan. Intinya, lakukan pemeriksaan rutin kesehatan alat kelamin Anda di ginekolog.
2. Tak mau mengonsumsi seafood
Hiu, ikan pedang (swordfish), dan mackerel biasanya mengandung tingkat merkuri tinggi, yang berhubungan dengan infertilitas, keguguran, dan cacat lahir. Karena butuh waktu lama untuk mengeluarkan merkuri dari pencernaan Anda, hindari pilihan bahan makanan tersebut sebelum Anda siap untuk hamil. Anda bisa menggantinya dengan seafood bernutrisi penting lainnya yang rendah merkuri, seperti udang, salmon, dan tuna.
3. Riwayat kesuburan
Cari tahu adakah Anda memiliki riwayat kesuburan, misal dari ibu. Infertilitas menyebabkan penyakit dan kondisi, seperti endometriosis, sindrom ovarium polikistik, fibroid rahim, dan menopause dini di mana semuanya terkait dengan genetik. Dengan tahu lebih dini, Anda dapat mencari pengobatan lebih cepat sehingga meningkatkan kemungkinan hamil.
4. Stres
Stres dapat mengacaukan siklus haid Anda. Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan jurnal Fertility and Sterility menemukan bahwa wanita membutuhkan waktu lebih lama untuk hamil jika mereka memiliki tingkat enzim tinggi yang terkait dengan stres. Jadi, penting untuk mengasah kemampuan rileksasi agar stres tidak mengganggu siklus haid Anda.
5. Merokok
Banyak wanita tidak menganggap diri mereka perokok karena merasa tidak kecanduan nikotin, dan hanya merokok sesekali. Meski jarang, merokok tetap merugikan bagi kesuburan. Racun asap rokok membahayakan saluran telur, menyebabkan kerusakan kromosom telur, dan merusak kemampuan Anda untuk memproduksi estrogen, yang mempersiapkan lapisan rahim untuk kehamilan. Plus, perokok yang berhasil hamil memiliki tingkat keguguran yang lebih tinggi.
6. Takut gemuk
Kalau terlalu kurus (BMI di bawah 18,5), tubuh mungkin akan berhenti berovulasi karena Anda tidak memiliki cukup lemak untuk mendukung kehamilan. Di sisi lain, terlalu gemuk (BMI lebih dari 30) juga membuat ovulasi tidak teratur karena tingginya sel-sel lemak di seluruh tubuh Anda. Jadi, mulai terapkan kebiasaan makan yang baik untuk menjaga nilai BMI tetap ideal.
(Sumber : waspada.co.id)
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar