Salah satu cara bagi orang tua untuk mencegah anak mengompol adalah mengurangi cairan yang diminum anak menjelang malam.
Salah satu hal yang menyenangkan pada masa kanak-kanak adalah menginap di rumah teman. Anak-anak tak tidur sampai larut malam, bercanda dengan teman-teman. Tetapi acara menginap di rumah teman bisa menjadi sangat memalukan bagi anak yang sering mengompol.
Psikolog William Warzak mengatakan anak yang mengompol juga mengesalkan orang tuanya.
Psikolog William Warzak mengatakan anak yang mengompol juga mengesalkan orang tuanya.
“Memang ini adalah masalah. Hal yang membebani. Sebagian orang tua menilai mengompol adalah tanda ketidakdewasaan dan ada banyak masalah yang terasosiasi dengan mengompol,” ujar Dr. Warzak.
Dr. Warzak mengatakan satu cara bagi orang tua untuk mencegah anak mengompol adalah mengurangi cairan yang diminum anak menjelang malam.
Mengingat kafein adalah diuretik yang menstimulasi produksi urin, para dokter sering memberitahu pasien supaya sama sekali tidak memberi minuman berkafein pada anak-anak mereka.
Dr Warzak adalah penulis utama studi yang berasumsi ada kaitan antara kafein dan mengompol. Tetapi ia heran dengan hasil temuannya.
“Secara statistik kami tidak menemukan korelasi signifikan yang konsisten antara kadar kafein yang dikonsumsi anak-anak dan mengompol.”
Hampir 300 anak-anak yang berpartisipasi dalam survei ini berusia antara lima sampai dua belas tahun.
Mengingat kafein adalah diuretik yang menstimulasi produksi urin, para dokter sering memberitahu pasien supaya sama sekali tidak memberi minuman berkafein pada anak-anak mereka.
Dr Warzak adalah penulis utama studi yang berasumsi ada kaitan antara kafein dan mengompol. Tetapi ia heran dengan hasil temuannya.
“Secara statistik kami tidak menemukan korelasi signifikan yang konsisten antara kadar kafein yang dikonsumsi anak-anak dan mengompol.”
Hampir 300 anak-anak yang berpartisipasi dalam survei ini berusia antara lima sampai dua belas tahun.
Para orang tua ditanyai tentang konsumsi kafein anak-anak mereka sehari-hari. Mayoritas, 75 persen, mengkonsumsi minuman berkafein. Sebagian besar anak-anak yang mengompol adalah laki-laki.
Dr. Warzak mengatakan seiring dengan bertambahnya usia anak, pada umumnya kelak mereka akan belajar untuk terbangun dari tempat tidur dan langsung ke toilet.
Dr. Warzak mengatakan seiring dengan bertambahnya usia anak, pada umumnya kelak mereka akan belajar untuk terbangun dari tempat tidur dan langsung ke toilet.
Mereka yang tidak terbangun lalu ke toilet, kebanyakan adalah dari keluarga yang lebih dari satu generasi juga sering ngompol.
Dr. Warsak mengatakan anak-anak semacam itu tidak memproduksi secukupnya hormon anti-diuretik bernama ADH pada malam hari.
Dr. Warzak menjelaskan, “Hormon ADH dalam kadar tertentu ada pada kita semua pada siang hari. Tetapi kemudian hormon ADH ini meningkat pada malam hari, dan kalau ini yang terjadi yaitu peningkatan hormon ADH secara alami ini, hal itu, membatasi produksi urine.”
Dr. Warsak mengajukan kepada para orang tua untuk lebih memperhatikan makanan dan minuman yang dikonsumsi anak mereka, terutama minuman yang mengandung kafein.
Para ilmuwan tahu banyak tentang efek kafein pada orang dewasa, katanya, tetapi tidak terlalu mengetahui mengenai akibat buruknya pada anak-anak.
Dr. Warzak menjelaskan, “Hormon ADH dalam kadar tertentu ada pada kita semua pada siang hari. Tetapi kemudian hormon ADH ini meningkat pada malam hari, dan kalau ini yang terjadi yaitu peningkatan hormon ADH secara alami ini, hal itu, membatasi produksi urine.”
Dr. Warsak mengajukan kepada para orang tua untuk lebih memperhatikan makanan dan minuman yang dikonsumsi anak mereka, terutama minuman yang mengandung kafein.
Para ilmuwan tahu banyak tentang efek kafein pada orang dewasa, katanya, tetapi tidak terlalu mengetahui mengenai akibat buruknya pada anak-anak.
(Sumber : astaga.com)
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar