PUISI LAMA

Bookmark and Share


Puisi lama mempunyai berbagai bentuk, misalnya: Pantun, syair, gurindam, mantra dan karmina.

  1. Pantun 
    Pantun adalah bentuk puisi lama yang terdiri dari empat baris dalam setiap baitnya dan memiliki ciri tertentu. Pembahasan mengenai pantun akan diuraikan pada postingan kali ini.
  2. Syair
    Kata syair bersasal dari bahasa Arab Syu'ur yang berarti perasaan. Kata syair sendiri berarti penyiar atau penggubah. Syair dalam sastra Indonesia adalah ikatan puisi yang terdiri dari 4 baris dalam setiap baitnya yang jumlah suku katanya tiap baris 8-12 dan bersajak sama. sebuah syair mengandung isi tertentu. 
    Contoh syair :

        Inilah gerangan suatu madah
        Mengarangkan syair terlalu mudah
        Membetuli jalan tempat berpindah
        Disana itikat diperbetuli indah

                                              Dari syair Perahu

    Penyair Indonesia yang terkenal adalah Hamzah Fansuri, pengarang syair perahu. Beberapa syair yang terkenal adalah: Syair Abdul Muluk, Syair Ken Tambuhan, dan Syair Bidasari.

  3. Mantra
    Mantra merupakan hasil sastra permulaan. Mantra merupakan gubahan bahasa yang diresepi kepercayaannya kepada dunia gaib dan sakti. Pilihan kata dalam mantra secermat-cermatnya. Kalimat disusun rapi dan berirama untuk menimbulkan tenaga gaib. Tujuan utama dari mantra adalah menimbulkan tenaga gaib.
    Mantra timbul dari hasil imajinasi (hkayal) dalam alam kepercayaan animisme. Animisme artinya percaya kepada benda-benda kuat, sakti, hantu dan jin. Masyarakat dulu menggunakan mantra ketika akan berburu, mengumpukan hasil hutan pada waktu panen dan kepentingan lainnya.

    Contoh bentuk mantra:
        Hai, Sigempar alam
        Gegap gempita
        Jarum besi akan rumahku
        Jarum tembaga akan rumahku
        Ular bisa akan janggutku
        Buaya akan tongkat mulutku
        Harimau menderum dippergiku
        Gagak menderu bunyi suaraku
        Suaraku syarat bagai halilintar
        Bibir tetap gigi terkunci
        Jikalalau bergerak bumi dan langit
        Bergeraklah hati engkau
        Hendak marah atau hendak membinasakan

                               Wilkinson dalam Edward Djamaris (1993:21)


    4.Gurindam
       Gurindam berasal dari  Tamil. Gurindam timbul setelah ada pengarud orang-orang hindia. Gurindam adalah puisi lama yang terdiri dari dua baris setiap baitnya, yang bersajak a...a.... Kedua baris tersebut merupakan kalimat yang berhubungan menurut sebab akibat. Biasanya gurindam berisi nasehat.
    Contoh :
    Awal diingat akhir tidak
    Alamat badan akan rusak

    Barang siapa meninggalkan sembahyang
    Seperti rumah tak bertiang

    Jika hendak mengenal orang yang berbangsa
    Lihat kepada budi bahasa.

    5.Karmina
    Karmina disebut juga pantun kilat. Bentuknya seperti pantun, tetapi barisnya pendek-pendek yang terdiri dua atau 4-5 suku kata. Karmina berisi curahan perasaan, ejekan, teka-teki dan lain-lain.

    Contoh karmina :

    Gendang gendut
    Tali kecapi
    Kenyang perut
    Senanglah dihati

    Dahululu parang
    Sekarang besi
    Dahulu sayang
    Sekarang benci

    Bandung dulu
    Baru Jakarta
    Senyum dulu 
    Baru tertawa.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar

Powered By Blogger