Jika mendapati benjolan tidak wajar di tubuhnya, kadang-kadang orang akan panik dan khawatir terkena kanker. Padahal tidak selalu demikian, sebab banyak penyakit lain yang juga ditandai dengan benjolan.
Dikutip dari Dailymail, Senin (23/8/20201), beberapa penyakit atau gangguan kesehatan yang membentuk benjolan antara lain sebagai berikut.
Di leher Kelenjar minyak di bagian ini sering tersumbat lalu membengkak, sehingga membentuk benjolan bernama kista sebacea yang tidak terasa sakit. Kista ini tidak akan berkembang menjadi kanker dan bisa diatasi dengan anestesi lokal, atau antibiotik jika disertai infeksi.
Namun jika sangat keras dan terletak di sisi leher, benjolan itu juga bisa dicurigai sebagai gejala leukemia atau Hodgkin's disease. Sementara jika muncul di sekitar jakun, benjolan bisa menandakan gangguan tiroid.
Di kaki Benjolan kecil di kaki yang tampak kusam dan bersisik adalah gejala dermatofibroma, yang dipicu oleh cedera ringan seperti tertusuk duri atau digigit serangga. Sama sekali tidak berbahaya, umumnya akan hilang dengan sendirinya tanpa harus diobati.
Namun jika benjolan itu mulai berdarah, gatal dan tidak sembuh-sembuh, barulah bisa dicurigai sebagai gejala awal kanker kulit. Karsinoma sel skuamosa (sejenis kanker kulit) akan ditandai juga dengan bercak merah yagn mengeras.
Di ketiak Benjolan yang muncul di bagian ini sering disebabkan oleh penyumbatan kelenjar di kantong rambut, atau pembengkakan jaringan payudara saat menyusui. Penyumbatan kelenjar limpa juga menyebabkan bengkak yang disertai tanda-tanda infeksi.
Benjolan di ketiak berarti kanker jika terasa lembut saat diraba, kenyal dan lunak. Benjolan tersebut juga akan terasa sakit setiap kali minum alkohol.
Di pergelangan tangan Kebocoran kelenjar minyak di persendian dapat menyebabkan kista ganglion, yang ditandai dengan pembengkakan di bawah kulit. Benjolan ini terasa sangat sakit dan menghambat gerakan tangan, sehingga butuh penanganan dokter untuk bisa sembuh dengan peluang kekambuhan 50 persen.
Yang perlu dicurigai justru kalau benjolan di tempat itu tidak sakit dan terus membesar. Meski jarang terjadi di pergelangan, benjolan semacam itu bisa saja menandakan sarkoma atau kanker otot.
Di pangkal paha Benjolan lunak di bagian tersebut bisa disebabkan oleh infeksi pada kantong rambut atau folliculitis dan bisa diatasi dengan antibiotik. Biasanya terjadi karena terlalu sering mencukur rambut kemaluan, sehingga folikel melemah dan rambut tumbuh ke dalam kulit.
Kemungkinan Hodgkin's disease perlu diantisipasi jika benjolan itu menggumpal dan tidak terasa sakit, lalu disertai gejala lainnya yakni demam, berkeringat, rasa letih dan kehialangan berat badan ayng tidak diketahui sebabnya.
Di pantat Benjolan yang paling sering ditemukan di pantat adalah wasir atau haemorrhoid, yakni pembengkakan pembuluh darah di anus. Tingkat keparahannya sangat bervariasi, ada yang bisa diatasi cukup dengan salep hingga butuh pembedahan.
Meski tidak terlalu berbahaya, namun wasir juga sering menyertai kanker usus. Periksakan ke dokter jika wasir itu disertai gejala kanker usus, antara lain rasa letih, konstipasi dan selalu ingin buang air besar meski tidak ada feses yang perlu dikeluarkan.
Di mulut Gusi bengkak sering terjadi akibat stres maupun cedera pada gigi, misalnya terlalu keras saat menyikatnya. Anestesi lokal atau bahkan pastiles biasanya cukup ampuh untuk meredakan rasa nyeri yang menyertainya.
Waspadai jika bengkak itu tidak sembuh dalam 10 hari. Jika disertai bercak putih dengan titik merah di tengahnya, bukan tidak mungkin pembengkakan itu disebabkan oleh kanker mulut.
Di payudara
Perubahan hormonal pada wanita dapat menyebabkan kista fibroadenoma, yang berwujud benjolan keras seperti kelereng di bawah kulit dengan ukuran hingga 2,5 cm. Selama tidak terasa sakit dan tidak terus membesar, kista ini tidak membahayakan dan tidak berkembang menjadi kanker.
Namun sebuah penelitian mengungkap, wanita yang memiliki kista lebih dari satu punya risiko lebih tinggi untuk terserang kanker. Karena itu sangat dianjurkan untuk selalu memeriksa kondisi payudara untuk mengantisipasi kemungkinan kanker payudara, sekalipun tidak mempunyai kista.
(Sumber : health.detik.com)
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar