Teh hijau dikenal dengan manfaatnya terhadap kesehatan kita. Anda mungkin tidak menyukai rasanya, namun Anda tidak dapat menihilkan manfaat-manfaat tersebut.
Teh hijau mengandung flavonoid, termasuk catechin yang berperan penting untuk menghasilkan efek anti-oksidan dan antikanker. Jenis catechin yang paling banyak dikandung oleh teh hijau adalah epigallocatechin-3-gallate (EGCG). Ada 20 - 35 mg EGCG dalam secangkir teh hijau.
Menurut beberapa penelitian, peminum teh hijau memiliki risiko lebih kecil untuk terkena beberapa penyakit dibandingkan dengan mereka yang tidak meminumnya
Beberapa penyakit itu adalah:
- Diabetes tipe 2. Sebuah studi yang dilakukan dengan memberikan tes toleransi glukosa secara oral kepada mereka yang sehat setelah mereka meminum teh hijai menunjukkan kalau teh hijau meningkatkan kemampuan badan untuk menggunakan gula darah.
- Penyakit kardiovaskuler dan stroke. Sebuah penelitian dari Tohoku University School of Public Policy, Jepang, yang dimulai pada 1994 dan dipublikasikan pada September 2006, menyatakan kalau meminum teh hijau mengurangi risiko kematian akibat penyakit kardiovaskuler dan stroke.
- Penyakit arteri koroner. Sebuah penelitian di Jepang menyatakan kalau mereka yang meminum 5 gelas atau lebih teh hijau memiliki risiko 16% lebih kecil untuk menderita penyakit arteri koroner.
- Aterosklerosis, artinya arteri yang tersumbat atau menebal karena plak-plak yang terbentuk dari deposit lemak, biasanya kolesterol. Teh hijau dilaporkan efektif menurunkan kadar kolesterol LDL, trigliserida, lemak peroksida (radikal bebas yang merusak kolesterol LDL dan jenis lemak lain), dan fibrinogen (protein darah yang terlibat dalam pembentukan gumpalan darah).
- Tekanan darah tinggi. Sebuah penelitian yang dilakukan pada 2006 menemukan kalau mengonsumsi teh hijau secara teratur selama setahun dapat menurunkan risiko hipertensi. Risiko itu lebih kecil 46% pada mereka yang meminum ½ - 2 ½ cangkir sehari dan 65% pada mereka yang minum lebih dari 2 ½ cangkir sehari.
- Beberapa jenis kanker, seperti kanker prostat dan kanker indung telur. Sebuah penelitian yang dipublikasikan di International Journal of Cancer edisi Desember 2004 menyatakan kalau EGCG mampu menghambat produksi prostate-specific antigen (PSA) yang mampu memicu kanker prostat. Sebulan sebelumnya, jurnal yang sama juga mempublikasikan penelitian mengenai efek teh hijau terhadap kanker indung telur. Menurut penelitian itu, penderita kanker indung telur yang meminum teh hijau setiap hari memiliki risiko kematian yang lebih kecil 56%. Hasil ini datang dari penelitian yang dilakukan selama tiga tahun.
- Osteoporosis dan penyakit periodontal. Kedua penyakit ini ditandai dengan kehilangan tulang secara berlebihan. Kehilangan ini dapat dicegah oleh teh hijau karena teh hijau melindungi osteoblast (sel yang bertanggung jawab membangun tulang) dan menghalangi pembentukan osteoclast (sel yang merusak tulang).
- Obesitas. Sebuah penelitian yang dipublikasikan pada Januari 2005 menyatakan kalau setelah mengonsumsi satu botol teh hijau setiap hari selama 12 minggu, 38 pria di Tokyo yang memiliki kisaran berat badan normal hingga di atas normal mengalami penurunan berat badan yang lebih signifikan dibandingkan mereka yang meminum sebotol teh oolong setiap hari.
- Flu. EGCG terbukti mampu menghambat replikasi virus influenza.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar