Kelenjar Adrenal (Anak Ginjal) pada Manusia : Fungsi dan Hormon - Kelenjar adrenal (glandula adrenal) pada manusia berbentuk sepasang struktur kecil yang terletak di ujung anterior ginjal dan kaya akan darah. Masing-masing struktur kelenjar ini memiliki dua bagian, yakni bagian luar (korteks) dan bagian dalam (medula). Bagian korteks kelenjar adrenal menghasilkan hormon adrenalin (epinefrin) yang berpengaruh dalam penyempitan pembuluh darah sehingga tekanan darah dan denyut jantung meningkat. Hormon ini juga berperan mengubah glikogen (gula otot) menjadi glukosa (gula darah). Selain itu, hormon adrenalin bersama hormon insulin memengaruhi proses pengaturan kadar gula dalam darah. Sementara itu, bagian korteks (bagian luar) adrenal mengeluarkan hormon kortin yang tersusun atas kortison dan deoksikortison. Hormon kortin dapat memudahkan perubahan protein menjadi karbohidrat, kemudian juga mengatur metabolisme garam dan air. Penyakit manusia yang disebabkan oleh kurangnya sekresi hormon ini adalah penyakit Addison. Gejala yang timbul pada penderita penyakit ini antara lain tekanan darah rendah, kelemahan otot, gangguan pencernaan, peningkatan retensi kalium dalam cairan tubuh dan sel, kulit kecoklatan, dan nafsu makan hilang. Penderitanya dapat diobati dengan pemberian hormon kortin melalui mulut atau intramuskular. Kelainan hipersekresi kelenjar adrenal pada wanita mengakibatkan virilisme, yaitu timbulnya ciri-ciri kelamin sekunder pada pria dan wanita.
Gambar 1. Kelenjar adrenal |
Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar ini beserta fungsinya dapat dilihat dalam Tabel 1. berikut.
Tabel 1. Jenis Hormon yang Dihasilkan Oleh Kelenjar Adrenal
Bagian Kelenjar Adrenal | Hormon | Fungsi |
Korteks | Korteks mineral | Menyerap natrium darah |
Mengatur reabsorpsi air pada ginjal | ||
Glukokortikoid | Menaikkan kadar glukosa darah | |
Pengubahan protein menjadi glikogen di hati | ||
Mengubah glikogen menjadi glukosa | ||
Androgen | Membentuk sifat kelamin sekunder pria | |
Medula | Adrenalin/epineprin | Mengubah glikogen dalam otot menjadi glukosa (dalam darah) |
Penyakit Addison
Penyakit Addison pertama kali ditemukan pada tahun 1855 oleh seorang dokter dan fisikawan Inggris bernama Thomas Addison (1793-1860). Addison menjelaskan gejala yang diperoleh daridegenerasi korteks atau lapisan luar dari kelenjar adrenal. Ia juga memimpin penelitan penting pada penyakit tuberkolosis, anemia yang merusak, pneumonia, dan berbagai penyakit kulit. Lahir di Longbenton, Inggris, Addison belajar di fakultas kedokteran Universitas Edinburg di Skotlandia, dan memperoleh gelar sarjana kedokteran tahun 1815. Setelah mengabdi di Rumah Sakit Lock di London sebagai ahli bedah, ia menjadi asisten ilmu fisika. Kemudian ia juga pemberi kuliah di Rumah Sakit Guy Landon, setelah menjadi seorang staf fisika di sana pada tahun 1837. (Sumber: Microsoft Encarta Premium 2006)
Anda sekarang sudah mengetahui Kelenjar Adrenal atau Kelenjar Anak Ginjal. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
Penyakit Addison pertama kali ditemukan pada tahun 1855 oleh seorang dokter dan fisikawan Inggris bernama Thomas Addison (1793-1860). Addison menjelaskan gejala yang diperoleh daridegenerasi korteks atau lapisan luar dari kelenjar adrenal. Ia juga memimpin penelitan penting pada penyakit tuberkolosis, anemia yang merusak, pneumonia, dan berbagai penyakit kulit. Lahir di Longbenton, Inggris, Addison belajar di fakultas kedokteran Universitas Edinburg di Skotlandia, dan memperoleh gelar sarjana kedokteran tahun 1815. Setelah mengabdi di Rumah Sakit Lock di London sebagai ahli bedah, ia menjadi asisten ilmu fisika. Kemudian ia juga pemberi kuliah di Rumah Sakit Guy Landon, setelah menjadi seorang staf fisika di sana pada tahun 1837. (Sumber: Microsoft Encarta Premium 2006)
Anda sekarang sudah mengetahui Kelenjar Adrenal atau Kelenjar Anak Ginjal. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
Referensi :
Purnomo, Sudjiono, T. Joko, dan S. Hadisusanto. 2009. Biologi Kelas XI untuk SMA dan MA. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 386.
Rochmah, S. N., Sri Widayati, M. Miah. 2009. Biologi : SMA dan MA Kelas XI. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 346.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar