Inilah Sejarah Gelap Para Paus di Vatikan

Bookmark and Share
INILAH.COM, Jakarta - Kepausan adalah jabatan terpilih yang bertahan paling lama di dunia yang dijabat oleh mayoritas 265 paus yang merupakan orang-orang Kristen yang baik dan jujur sejak Santo Petrus. Meskipun demikian, tidak semua paus bertindakan dengan sikap yang sepenuhnya terhormat dan suci seperti santo. Buku Sejarah Gelap Para Paus mengungkapkan sejumlah perbuatan tergelap dari kepausan: masa lalu yang kelam dan tidak bermoral dari singgasana Santo Petrus. Misalnya, kehidupan Aleksander VI - sebelumnya bernama Rodrigo Borgia (1492-1503) - adalah rangkaian dari tindak seksual dengan siapa saja, praktik-praktik korup, dan nepotisme, belum ditambah dengan penyuapan-penyuapan besar yang ia berikan agar terpilih sebagai Sri Paus pada 1492. Tak kalah bejatnya adalah Paus Benediktus IX (1032-1046) yang menjual singgasana Santo Petrus kepada bapa baptisnya demi keberuntungan dalam bentuk emas. Tetapi kegelapan sejarah kepausan yang diungkapkan dalam Sejarah Gelap Para Paus berkisar lebih jauh dari penyuapan, nepotisme dan sejumlah kejahatan lain. Ada juga berbagai kekejaman yang dilakukan gereja di bawah batas-batas kepausan, seperti perang salib abad pertengahan melawan kaum Kataris yang pembangkang, yang pada puncaknya terjadi genosida. Para paus melakukan - atau setidaknya mendukung - pembunuhan. Para paus pun dibunuh. Atas perintah Paus Urbanus VIII (1623-1644), ahli astronomi Galileo Galilei dianiaya pihak Inkuisisi dan dihukum tahanan rumah selama 10 tahun. Paus Pius XII (1939-1958) tetap dianggap kontroversial hingga sekarang atas tindakan-tindakan - atau kurangnya tindakan yang ia lakukan - selama Perang Dunia Kedua. Judul Buku: Sejarah Gelap Para Paus: Kejahatan, Pembunuhan & Korupsi di Vatikan ISBN: 9789792785623 Penulis: Brenda Ralph Lewis Penerbit: Elex Media Komputindo Terbit: September 2010 [mor

Sumber : http://blognyajose.blogspot.com/2010/11/inilah-sejarah-gelap-para-paus-di.html

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar

Powered By Blogger