Indera Pendengaran (Telinga) pada Manusia : Struktur Fungsi Bagian - Apakah Anda menyukai dan memperhatikan jenis lagu yang diciptakan oleh Mozart? Pada musik tersebut, Mozart menciptakan musik klasik yang mampu memperdengarkan musik dari nada paling rendah sampai nada paling tinggi dengan indah. Mengapa kita dapat mendengar bunyi-bunyi tersebut dan bagaimana mekanismenya? (Baca juga : Indera pada Manusia)
Getaran bunyi yang dihasilkan oleh sumber bunyi, misalnya alat-alat musik akan ditangkap oleh reseptor telinga yang disebut fonoreseptor. Telinga terbagi menjadi 3 bagian yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam. Bagian-bagian telinga luar dan fungsinya dijelaskan dalam Tabel 1. berikut.
Tabel 1. Bagian dari Organ Telinga Luar dan Fungsinya
Organ Telinga Luar | Fungsi | |
a. Daun telinga | • | Mengumpulkan dan menyalurkan gelombang bunyi ke dalam telinga |
Bagian telinga luar berupa gelambir | ||
b. Liang telinga | • | Membantu mengkonsentrasikan gelombang suara |
Saluran menuju membran timpani | ||
c. Rambut | • | Menahan dan menjerat kotoran yang melewati lubang telinga |
Berupa bulu-bulu halus | ||
d. Kelenjar minyak | • | Meminyaki dan menahan kotoran yang melewati lubang telinga |
Bagian yang menghasilkan minyak | ||
e. Membran timpani | • | Menangkap getaran bunyi dan menyalurkan ke tulang-tulang pendengar |
Berupa selaput tipis (selaput gendang) yang kuat |
Telinga tengah merupakan bagian yang menghubungkan telinga luar dengan telinga dalam. Telinga ini terdiri atas tulangtulang pendengar (osikula), yaitu tulang martil (maleus), tulang landasan (inkus), dan tulang sanggurdi (stapes). Selain terdiri atas osikula, telinga tengah juga meliputi tingkap oval, yaitu membran pembatas antara telinga tengah dan telinga dalam.
Telinga dalam terdiri atas rumah siput, organ korti, kanalis semisirkularis, serta sakulus dan utrikulus. Penjelasan tiap-tiap bagian ini dapata dilihat dalam Tabel 2. berikut.
Tabel 2. Bagian-Bagian dari Organ Telinga Dalam dan Fungsinya
Organ Telinga Dalam | Fungsi | ||
a. | Rumah siput (koklea) Saluran seperti spiral (berisi cairan endolimfe) | • | Meneruskan rangsang getaran bunyi |
b. | Organ korti Bagian koklea yang peka terhadap rangsang bunyi | • | Meneruskan getaran bunyi ke saraf auditori |
c. | Kanalis semisirkularis (3 saluran setengah lingkaran) Berupa 3 saluran berlengkung-lengkung | • | Alat keseimbangan tubuh |
d. | Sakulus dan utrikulus Pangkal kanalis semisirkularis (berisi cairan endolimfe dan butiran kalsium) | • | Menjaga keseimbangan tubuh |
Seperti telah Anda ketahui sebelumnya, kita dapat mendengar bunyi dari frekuensi rendah sampai frekuensi tinggi. Namun, ternyata indra pendengar manusia hanya dapat mendengar bunyi dengan kisaran frekuensi terendah 20 Hz dan tertinggi 20.000 Hz.
Mekanisme kerja indra pendengar sebagai berikut.
Getaran suara → Daun telinga → Saluran telinga → Membran telinga → Membran timpani → Tulang-tulang pendengar (martil, landasan, sanggurdi) → Telinga dalam (tingkap oval) → Rumah siput: saluran vestibular, kanal timpani, kanal tengah, dasar koklea → Sel-sel rambut → Membran tektorial dan membran basiler → Organ korti → Sel saraf auditori → Otak
Fungsi telinga selain sebagai indra pendengaran juga berfungsi sebagai alat keseimbangan. (Lihat kembali gambar bagian-bagian telinga dalam).
Perhatikan Gambar 1. di bawah ini.
Gambar 1. Bagian-bagian telinga |
Di atas koklea terdapat dua kantung berisi limfe yang sambungmenyambung. Kantung ini dilapisi sel-sel rambut dan disambungkan pada neuron sensorik. Pada sel-sel rambut tersebut terdapat bola-bola kalsium karbonat yang berukuran sangat kecil. Bola-bola ini dipengaruhi gravitasi. Pada saat kepala berubah posisi, ”batu-batu telinga” menggeser posisinya. Impuls saraf yang diawali oleh sel-sel rambut dikirim kembali ke otak memberi tahu adanya perubahan.
Beberapa gangguan pada telinga sebagai fungsi pendengaran sebagai berikut.
1) Tuli konduksi, telinga tidak dapat mendengar karena gangguan pada penghantaran getaran suara. Sebab-sebab gangguan ini antara lain:
a) penyumbatan saluran telinga oleh minyak serumen,
b) penebalan atau pecahnya membran timpani,
c) pengapuran pada tulang pendengaran,
d) kekakuan hubungan stapes pada tingkap oval.
2) Tuli saraf yaitu tuli yang disebabkan adanya kerusakan saraf auditori (saraf pendengaran).
Ada banyak penyebab terjadinya masalah pendengaran. Beberapa di antaranya mengakibatkan ketulian ringan dan sebagian lain mengakibatkan ketulian total. Kadangkala penyakit seperti meningitis bisa mengakibatkan ketulian. Ketika seseorang beranjak tua, pendengaran juga akan berkurang. Suara yang keras juga bisa merusakkan telinga dan mengakibatkan tuli. (Sumber: Mempelajari Indra)
Anda sekarang sudah mengetahui Indera Pendengaran. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
Referensi :
Purnomo, Sudjiono, T. Joko, dan S. Hadisusanto. 2009. Biologi Kelas XI untuk SMA dan MA. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 386.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar