Dari Labil Hingga Dewasa

Bookmark and Share
Labil kali ini tulisan saya membahas tentang labil, apa itu labil ? masa ga tau ??? labil itu bisa dibilang usia dini atau remaja yang tingkat emosionalnya masih di ambang atas dan itupun semua orang pasti mengalami masa tersebut dan termasuk saya juga yah. Kalo menurut saya sih labil itu biasa ada pada diri anak remaja sekitar usia 12 - 18 tahun dan itupun juga udah mentok alias kebangetannn, sekiranya jika sudah berumur 17 tahun pastinya dongg udah dianggap bukan remaja lagi dan sudah dewasa. Tak terkecuali jika mereka masih menunjukan sifat kelabilannya sama saja mereka belum dewasa dan berfikir rasional. 

Yuk saya mau cerita deh masa labil dulu, jangan lupa siapin pop corn, jus atau teh boleh deh mau kopi juga bolehh, dan simak baik-baik. Bicara labil itu pastinya menjadi kenangan atau cerita yang pastinya selalu kita ingat, karena hal ini menyangkut sesuatu sikap berfikir kita yang masih saja mencerminkan ke kanakanakan. Belum lagi ditambah dengan perilaku kita yang berfikir hanya sekali saja contohnya gini nih,

"Kata bang Hj. Rhoma, remaja berfikirnya hanya sekali saja tanpa befikir panjang"
Bang Hj. Rhoma Irama
Itu sekilas merupakan candaan semata hehehe, jadinya banyak kejadian remaja sekarang yang berakibat fatal, seperti pacaran hingga kelewatan dan alhasil mereka pasti akan mendapatkan kesenangan sementara. Saya miris banget denger berita tiap hari di televisi isinya masalah remaja atau pelecehan seks di kalangan remaja padahal mereka pacaran yang katanya di dasari rasa cinta yang bulshiitt. Untung aja saya masih jomblo alias lajang alias single jadinya saya tenang menghadapi masalah ini semua, justru kelabilan saya terletak pada sikap emosional saya sewaktu duduk di bangku SMP. Dengan dalih ingin menjadi yang terbaik, saya rasa emosional saya tidak dapat saya bendung dan alhasil saya pun sering berkelahi atau bertengkar wkwkkw ini lah contoh kelabilan saya.

Tetapi lambat laun setelah saya melewati jenjang SMP menuju ke jenjang SMA ada sikap yang harus saya rubah dan dorongan itu tidak lain tidak bukan karena hidayah Allah SWT yang membawa saya ke kesabaran hati dan menjaga lisan kita kepada orang lain agar hati orang lain tidak ada yang tersakiti sedikitpun yang mengacu pada perbuatan baik yang telah di contohkan oleh Rasullulah SAW. So sekarang bukan saatnya kita untuk berkelahi atau melakukan perbuatan yang mencondong kepada kelabilan, tetapi melainkan kita harus berbuat baik sebisa kita atau sekuat usaha kita kepada orang lain agar kita tidak menyakiti perasaan orang lain itu sendiri seperti akhlak Rasullulah SAW. Hehehe.... udah dulu ahh ceramahnya semoga tulisan sekilas ini ada makna dan manfaatnya.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar

Powered By Blogger